Setelah sebelumnya Luqman Al-Hakim menasihatkan anaknya tentang tauhid, syukur, dan shalat, kini dalam lanjutan ayat-ayat Surah Luqman, beliau memberikan bimbingan akhlak dan adab sosial yang mencerminkan pendidikan islami yang paripurna.
Nasihat-nasihat ini mengajarkan bagaimana anak dibentuk menjadi pribadi beriman, berakhlak lembut, rendah hati, dan penuh hikmah dalam berinteraksi.
6. Nasihat untuk Menegakkan Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar
Allah ﷻ berfirman:
وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنكَرِ …
“Dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar.”
(QS. لقمٰن [Luqmān]: 17)
Makna:
-
Amar ma’ruf berarti memerintahkan kepada kebaikan, yaitu segala bentuk ketaatan kepada Allah.
-
Nahi munkar berarti mencegah kemaksiatan, kemungkaran, dan segala hal yang dilarang Allah.
Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu dalam Kaifa Nurabbi Awladana menjelaskan:
“Perintah amar ma’ruf nahi munkar merupakan panggilan kepada kebaikan dan pendidikan tentang tanggung jawab keagamaan.”
Maka orang tua hendaknya menanamkan pada anak tanggung jawab amar ma’ruf nahi munkar dengan hikmah, lemah lembut, dan teladan.
7. Nasihat untuk Bersabar
Allah ﷻ berfirman:
وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
“Dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).”
(QS. لقمٰن [Luqmān]: 17)
Makna:
Luqman menasihati anaknya untuk bersabar dalam menegakkan kebenaran, sebab amar ma’ruf nahi munkar pasti menghadapi ujian dan penolakan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
الْمُؤْمِنُ الَّذِي يُخَالِطُ النَّاسَ، وَيَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ، خَيْرٌ مِنَ الَّذِي لَا يُخَالِطُ النَّاسَ وَلَا يَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ
“Seorang mukmin yang berbaur dengan manusia dan bersabar atas gangguan mereka lebih baik daripada mukmin yang tidak berbaur dan tidak bersabar atas gangguan mereka.”
(HR. Ibnu Mājah no. 4032, Shahih menurut Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah no. 939)
Keterangan:
Sabar adalah pondasi bagi setiap pendakwah dan pendidik, karena kesabaran menunjukkan kekokohan iman dan kematangan jiwa.
8. Nasihat agar Tidak Sombong
Allah ﷻ berfirman:
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong).”
(QS. لقمٰن [Luqmān]: 18)
Makna:
Luqman menasihati agar anaknya tidak menunjukkan wajah angkuh atau merendahkan orang lain saat berbicara.
Kesombongan lahir dari hati yang lupa bahwa semua keutamaan berasal dari Allah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
“Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah bagimu.”
(HR. At-Tirmidzi no. 1956)
Pelajaran:
Senyum, sopan santun, dan tutur lembut adalah bagian dari akhlak mulia yang menumbuhkan kasih sayang dalam masyarakat.
9. Nasihat agar Tidak Berjalan dengan Angkuh
Allah ﷻ berfirman:
وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
(QS. لقمٰن [Luqmān]: 18)
Makna:
Luqman melarang anaknya berjalan dengan gaya congkak, sebab kesombongan dalam sikap dan langkah menunjukkan hati yang sombong kepada Allah.
Syaikh As-Sa‘di dalam Taisīr Al-Karīm Ar-Raḥmān menjelaskan bahwa ayat ini menanamkan adab rendah hati, bahkan dalam cara seseorang melangkah.
10. Nasihat agar Berjalan Sederhana
Allah ﷻ berfirman:
وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ …
“Dan sederhanalah kamu dalam berjalan.”
(QS. لقمٰن [Luqmān]: 19)
Makna:
Luqman mengajarkan adab keseimbangan dalam berjalan — tidak terlalu cepat, tidak terlalu lambat, namun menunjukkan wibawa dan kesopanan.
Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan dalam Madarijus Salikin bahwa kesederhanaan dalam gerak adalah tanda ketenangan hati dan kebersihan jiwa.
11. Nasihat agar Berbicara dengan Suara Lembut
Allah ﷻ berfirman:
وَاغْضُضْ مِن صَوْتِكَ ۚ إِنَّ أَنكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ
“Dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai.”
(QS. لقمٰن [Luqmān]: 19)
Makna:
Luqman menasihati anaknya agar berbicara dengan suara lembut dan sopan.
Syaikh As-Sa‘di menjelaskan dalam tafsirnya:
“Suara keras yang tanpa adab menyerupai teriakan keledai — Allah jadikan perumpamaan ini sebagai celaan bagi orang yang tidak menjaga lisannya.”
Pelajaran:
Berbicara lembut adalah tanda akhlak mulia dan kecerdasan emosional, yang menjauhkan seseorang dari sikap kasar dan arogansi.
Kesimpulan
Nasihat Luqman Al-Hakim mencakup seluruh aspek pendidikan anak:
-
Tauhid dan akidah yang lurus.
-
Akhlak dan adab terhadap manusia.
-
Keseimbangan antara dunia dan akhirat.
Metode Luqman penuh hikmah: beliau menasihati dengan kasih, bukan dengan kemarahan; memberi teladan dengan amal, bukan sekadar ucapan.
Referensi Lengkap
-
Al-Qur’an: QS. Luqman (31): 13–19
-
Tafsir Al-Qur’an Al-‘Aẓīm — Ibnu Katsir, Dārul Kutub Al-‘Ilmiyyah, Jilid 6.
-
Taisīr Al-Karīm Ar-Raḥmān — Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa‘di, Dār Al-‘Ālamiyyah, hlm. 834.
-
Kaifa Nurabbi Awladana — Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu.
-
Silsilah Al-Aḥādīts Aṣ-Ṣaḥīḥah — Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, no. 939.
-
Shahih Sunan Abu Dawud — Syaikh Al-Albani, no. 810.






![Mendidik Anak Belajar dari Luqman Al-Hakim [1] – Nasihat Pendidikan Anak dalam Al-Qur’an](https://www.albaitu.com/wp-content/uploads/2015/09/Mendidik-Anak-Belajar-dari-Luqman-Al-Hakim-1-Nasihat-Pendidikan-Anak-dalam-Al-Quran-324x160.webp)
