Islam adalah agama yang sempurna dan menyeluruh.
Allah ﷻ berfirman:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu.”
(QS. Al-Māidah [5]: 3)
Kesempurnaan Islam meliputi segala aspek kehidupan, termasuk tata cara mendidik anak agar menjadi generasi yang beriman, berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi umat.
Syaikh Dr. Abdullah Nashih Ulwan rahimahullah (1928–1987 M) dalam karya monumentalnya تربية الأولاد في الإسلام (Tarbiyatul Aulad fil Islam), menjelaskan bahwa pendidikan anak dalam Islam dibangun atas lima metode utama:
-
At-Tarbiyah bil Qudwah (pendidikan dengan teladan)
-
At-Tarbiyah bil ‘Adah (pendidikan dengan kebiasaan)
-
At-Tarbiyah bin Nashihah (pendidikan dengan nasihat)
-
At-Tarbiyah bil Mulāhazhah (pendidikan dengan pengawasan/perhatian)
-
At-Tarbiyah bil ‘Uqubah (pendidikan dengan hukuman yang mendidik)
1. At-Tarbiyah bil Qudwah (Pendidikan dengan Teladan)
Teladan adalah metode paling kuat dalam membentuk karakter anak. Anak cenderung meniru apa yang ia lihat daripada apa yang ia dengar.
Allah ﷻ menjadikan Rasulullah ﷺ sebagai teladan terbaik:
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah suri teladan yang baik bagimu…”
(QS. Al-Ahzab [33]: 21)
Makna:
Orang tua menjadi “madrasah pertama” bagi anak-anak. Bila mereka ingin anak saleh dan berakhlak mulia, maka pendidikan itu harus dimulai dari diri sendiri.
هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).”
(QS. Ar-Rahman [55]: 60)
2. At-Tarbiyah bil ‘Adah (Pendidikan dengan Kebiasaan)
Kebiasaan membentuk karakter. Apa yang sering dilakukan anak akan melekat dalam jiwanya dan menjadi tabiat hidup.
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
“Tidaklah seorang anak dilahirkan melainkan dilahirkan di atas fitrah. Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”
(HR. Muslim no. 2658)
Makna:
Kebiasaan baik yang ditanamkan sejak kecil akan menjadi benteng moral.
Orang tua berperan menciptakan lingkungan dan rutinitas yang islami, seperti shalat berjamaah, membaca Al-Qur’an, dan berkata sopan.
3. At-Tarbiyah bin Nashihah (Pendidikan dengan Nasihat)
Nasihat adalah metode yang menyentuh hati dan sangat efektif bila disampaikan dengan hikmah dan kasih sayang.
Teladan terbaik tentang nasihat terdapat pada kisah Luqman Al-Hakim:
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya: ‘Wahai anakku, janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya syirik adalah kezaliman yang besar.’”
(QS. Luqman [31]: 13)
Makna:
Nasihat yang disampaikan dengan cinta dan teladan akan membekas lebih dalam. Namun, nasihat tanpa perbuatan nyata hanya akan melahirkan kepalsuan.
Allah ﷻ memperingatkan:
أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنفُسَكُمْ…
“Mengapa kamu menyuruh orang lain berbuat baik, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri?”
(QS. Al-Baqarah [2]: 44)
4. At-Tarbiyah bil Mulāhazhah (Pendidikan dengan Perhatian dan Pengawasan)
Perhatian orang tua adalah bentuk kasih sayang yang nyata. Pengawasan yang bijak membantu anak tumbuh dalam ketaatan dan menjauh dari kesalahan.
Contoh Nabi ﷺ dalam mendidik anak kecil:
Dari Umar bin Abi Salamah radhiyallāhu ‘anhu:
يَا غُلَامُ! سَمِّ اللَّهَ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ، وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ
“Wahai anak muda, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari yang dekat darimu.”
(HR. Al-Bukhari no. 5376, Muslim no. 2022)
Makna:
Nabi ﷺ memberikan perhatian langsung dengan lembut dan mendidik, bukan dengan kemarahan.
Selain itu, Rasulullah ﷺ memperingatkan agar orang tua memilih teman pergaulan yang baik untuk anak-anaknya, karena teman sangat berpengaruh pada akhlak.
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ…
“Perumpamaan teman duduk yang baik dan yang buruk seperti penjual minyak wangi dan pandai besi…”
(Muttafaqun ‘Alaih – HR. Al-Bukhari no. 5534, Muslim no. 2628)
5. At-Tarbiyah bil ‘Uqubah (Pendidikan dengan Hukuman yang Mendidik)
Hukuman adalah alat pendidikan terakhir, bukan bentuk kemarahan. Tujuannya untuk memperbaiki, bukan melukai.
Rasulullah ﷺ bersabda:
مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ، وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
“Perintahkan anak-anakmu untuk shalat ketika berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka (dengan pukulan mendidik) bila berumur sepuluh tahun, serta pisahkan tempat tidur mereka.”
(HR. Abu Dawud no. 495)
Catatan Penting:
-
Hukuman fisik hanya dilakukan dengan syarat tidak melukai dan disertai kasih sayang.
-
Metode ini harus disertai dialog, pemahaman, dan kehangatan, agar anak tidak tumbuh dalam ketakutan, melainkan dalam kesadaran.
Penutup
Islam menempatkan pendidikan anak sebagai tanggung jawab suci yang harus dijalankan dengan ilmu, kasih sayang, dan keteladanan.
Sebagaimana doa indah dalam Al-Qur’an:
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي…
“Ya Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang Engkau berikan kepadaku dan kepada orang tuaku, dan agar aku berbuat amal saleh yang Engkau ridai, serta perbaikilah keturunanku.”
(QS. Al-Ahqaf [46]: 15)
Referensi Lengkap
-
Dr. Abdullah Nashih Ulwan, تربية الأولاد في الإسلام (Tarbiyatul Aulad fil Islam), Dār as-Salām, Kairo.
-
Al-Qur’an al-Karim, QS. Al-Māidah: 3, QS. Al-Ahzab: 21, QS. Luqman: 13, QS. Al-Baqarah: 44, QS. Al-Ahqaf: 15.
-
Shahih Muslim, no. 2658 – Kitab Al-Qadar.
-
Shahih Al-Bukhari, no. 5376, no. 5534.
-
Sunan Abu Dawud, no. 495 – Kitab As-Shalah.
-
Riyadhus Shalihin, Imam An-Nawawi, Bab Tarbiyyah wal Akhlaq.






![Mendidik Anak Belajar dari Luqman Al-Hakim [2] – 6 Nasihat Emas tentang Akhlak, Kesabaran, dan Adab](https://www.albaitu.com/wp-content/uploads/2015/09/Mendidik-Anak-Belajar-dari-Luqman-Al-Hakim-2-6-Nasihat-Emas-tentang-Akhlak-Kesabaran-dan-Adab-324x160.webp)
![Mendidik Anak Belajar dari Luqman Al-Hakim [1] – Nasihat Pendidikan Anak dalam Al-Qur’an](https://www.albaitu.com/wp-content/uploads/2015/09/Mendidik-Anak-Belajar-dari-Luqman-Al-Hakim-1-Nasihat-Pendidikan-Anak-dalam-Al-Quran-324x160.webp)