Pendidikan anak dalam Islam sangat diperhatikan, dan salah satu bukti nyata adalah disebutkannya kisah-kisah yang sarat nilai pendidikan di dalam al-Qur’an. Salah satunya ialah kisah Luqman Al-Hakim yang memberi nasihat sangat berharga kepada anaknya, hingga Allah subḥānahu wa ta’āla mengabadikan nasihat itu di dalam al-Qur’an.
Mengenai sosok Luqman sendiri, para ulama berbeda pendapat — ada yang mengatakan beliau seorang nabi, ada yang mengatakan orang shalih. Pendapat yang lebih kuat adalah bahwa beliau adalah seorang hamba yang shalih, diberikan hikmah oleh Allah, bukan seorang nabi dan tidak diturunkan wahyu kepadanya.
Beberapa Nasihat Berharga Luqman Al-Hakim kepada Anaknya
Berikut ini beberapa nasihat penting yang terdapat dalam Surah Luqman (QS 31) yang dapat dijadikan teladan dalam mendidik anak.
1. Nasihat untuk Menjauhi Dosa Syirik
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika ia memberi pelajaran kepadanya: ‘Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.’” (QS Luqman: 13)
Nasihat ini mengajarkan bahwa syirik adalah dosa terbesar dan harus didahulukan dalam pendidikan anak sebagai dasar aqidah.
2. Nasihat Berbakti kepada Kedua Orang Tua
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْناً عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat) baik kepada dua orang ibu-bapaknya. Ibu-nya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Maka berdzikarlah kepada Aku dan kepada dua orang ibu-bapakmu. Hanya kepada Aku-lah kembalimu.” (QS Luqman: 14)
Luqman menghubungkan antara dasar aqidah (syirik) dengan akhlak kepada orang tua, menunjukkan bahwa pendidikan anak mencakup keduanya.
3. Nasihat untuk Mendahulukan Taat kepada Allah daripada Orang Tua Jika Diminta Maksiat
وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَن تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفاً وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan jika keduanya memaksamu agar mempersekutukan dengan-Ku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Dan pergaulilah keduanya di dunia dengan cara yang baik, dan ikutilah jalan orang yang bertaubat kepadaku. Kemudian hanya kepada Aku lah kembali (kalian) semua; maka Kuberitahukan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan.” (QS Luqman: 15)
Dalam tafsirnya, Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As‑Sa‘di menegaskan:
“Jika orang tuamu memaksamu menyekutukan Allah, maka janganlah engkau menaati perintah keduanya… karena hak Allah harus didahulukan atas hak siapa saja.”
4. Nasihat Berhati-Hati terhadap Setiap Perbuatan — Sekecil Apapun
يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ
“Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” (QS Luqman: 16)
Nasihat ini mengajarkan bahwa tidak ada amal kecil atau besar yang luput dari pembalasan Allah—penting bagi pendidikan karakter anak untuk menghayati tanggung jawab.
5. Nasihat Mendirikan Shalat
يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ …
“Hai anakku, dirikanlah shalat …” (QS Luqman: 17)
Shalat disebut sebagai inti ibadah yang dicontohkan sebagai nasihat dari ayah yang bijak kepada anaknya. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya hal yang pertama kali akan dihisab dari manusia dari amalnya di hari kiamat nanti adalah shalat.” (HR Abu Dawud, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani, no. 810)
✅ Kesimpulan
-
Kisah Luqman Al-Hakim menunjukkan bahwa pendidikan anak mencakup aqidah (tauhid), akhlak kepada orang tua, pengutamaan Allah atas segala makhluk, kesadaran terhadap tanggung jawab setiap perbuatan, dan konsistensi dalam ibadah (shalat).
-
Nasihat-nasihat ini dapat dijadikan panduan praktis bagi orang tua dalam mendidik anak yang saleh dan berkarakter.
-
Referensi dari al-Qur’an dan tafsir klasik menunjukkan bahwa kisah ini bukan sekadar historis tetapi memiliki relevansi mendalam untuk pendidikan anak zaman sekarang.
Referensi
-
Al-Qur’an: Surat Luqman (QS 31) ayat 13 , 14 , 15 , 16 , 17.
-
Tafsir al-Qur’an al-‘Adzhīm — Imam Ibnu Katsir, Jilid 6, hal. 300.








![Mendidik Anak Belajar dari Luqman Al-Hakim [2] – 6 Nasihat Emas tentang Akhlak, Kesabaran, dan Adab](https://www.albaitu.com/wp-content/uploads/2015/09/Mendidik-Anak-Belajar-dari-Luqman-Al-Hakim-2-6-Nasihat-Emas-tentang-Akhlak-Kesabaran-dan-Adab-324x160.webp)