As-Sirajul Munir fii Sirah 1: Nasab dan Kemuliaan Keluarga Nabi

0
5

Di antara keistimewaan Rasulullah ﷺ yang agung adalah nasab beliau yang paling mulia, bersambung dari keturunan terbaik, suci dari kehinaan, dan terjaga dari perbuatan-perbuatan tercela. Pembahasan tentang nasab Nabi bukan sekadar sejarah, tetapi bagian dari penguatan iman, karena Allah memilih Rasul-Nya dari keturunan yang paling suci.

Kitab السراج المنير في سيرة البشير النذير karya Abu Khalad Nasir bin Sa‘id bin Saif as-Saif memulai pembahasan sirah dengan penegasan tentang kemuliaan nasab Nabi Muhammad ﷺ, mengikuti manhaj para ulama sirah klasik.


1. Pentingnya Mengetahui Nasab Rasulullah ﷺ

Mengetahui nasab Nabi ﷺ memiliki beberapa faedah besar, di antaranya:

    1. Meneguhkan keimanan terhadap pilihan Allah.
    2. Membantah tuduhan musyrikin terhadap pribadi Rasulullah ﷺ.
    3. Menampakkan hikmah Allah dalam memilih utusan-Nya.

2. Nasab Rasulullah ﷺ Secara Ringkas

Nasab Rasulullah ﷺ adalah:

هو محمد بن عبد الله بن عبد المطلب بن هاشم بن عبد مناف بن قصي بن كلاب بن مرة بن كعب بن لؤي بن غالب بن فهر بن مالك بن النضر بن كنانة بن خزيمة بن مدركة بن إلياس بن مضر بن نزار بن معد بن عدنان

“Beliau adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan.”

Para ulama sepakat bahwa nasab Nabi ﷺ sampai ‘Adnan adalah shahih dan mutawatir, adapun setelahnya terjadi perbedaan.


3. Pilihan dari yang Paling Terpilih

Allah Subhanahu wa Ta’ala memuliakan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan memilihkan garis keturunan terbaik bagi beliau. Beliau lahir dari kabilah paling mulia di kalangan Arab, dan dari keluarga paling terhormat di dalam kabilah tersebut.

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih dari Watsilah bin Al-Asqa’ radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: Saya mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى كِنَانَةَ مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ، وَاصْطَفَى قُرَيْشًا مِنْ كِنَانَةَ، وَاصْطَفَى مِنْ قُرَيْشٍ بَنِي هَاشِمٍ، وَاصْطَفَانِي مِنْ بَنِي هَاشِمٍ

“Sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari keturunan Ismail, memilih Quraisy dari Kinanah, memilih Bani Hasyim dari Quraisy, dan memilih aku dari Bani Hasyim.” (HR. Muslim no. 2276)

Hadits ini menunjukkan pemilihan bertingkat yang dilakukan Allah, hingga berujung pada pribadi Rasulullah ﷺ.


4. Kemurnian Nasab Nabi dari Perbuatan Jahiliyyah

Salah satu kemuliaan nasab Nabi Muhammad ﷺ  adalah terjaganya garis keturunan beliau dari praktek Sifah (perzinahan) yang marak terjadi pada masa Jahiliyah. Beliau lahir dari pernikahan yang sah dan suci. Rasulullah ﷺ bersabda:

لَمْ يَزَلِ اللَّهُ يَنْقُلُنِي مِنْ أَصْلَابِ الطَّاهِرِينَ إِلَى أَرْحَامِ الطَّاهِرَاتِ

“Allah senantiasa memindahkanku dari sulbi orang-orang yang suci ke rahim wanita-wanita yang suci.” (HR. Ath-Thabarani dalam Al-Kabir)

Ini menunjukkan nasab Nabi ﷺ terjaga dari perzinaan dan kehinaan, berbeda dengan kebiasaan masyarakat jahiliyyah. Al-Hafizh Ibn Katsir رحمه الله berkata:

وكان نسبه صلى الله عليه وسلم من أشرف الأنساب وأطهرها وأعلاها

“Nasab beliau ﷺ termasuk nasab yang paling mulia, paling suci, dan paling tinggi.”

Maknanya, kemuliaan Nabi ﷺ bukan hanya pada akhlak dan risalahnya, tetapi juga pada asal-usul keturunannya.

Abu Khalad Nasir as-Saif menjelaskan bahwa pembahasan nasab di awal kitab ini bertujuan:

لبيان أن الله اختار نبيه من أشرف البيوت وأطهرها ليكون ذلك أدعى لقبول دعوته

“Untuk menjelaskan bahwa Allah memilih Nabi-Nya dari keluarga yang paling mulia dan paling suci, agar hal itu lebih menguatkan diterimanya dakwah beliau.”


5. Lahir di Tengah Generasi Terbaik

Selain nasab biologis, beliau juga dipilihkan waktu kemunculan pada masa keemasan bangsa Arab dari sisi bahasa dan tradisi (sebelum tercampur budaya asing).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:

بُعِثْتُ مِنْ خَيْرِ قُرُونِ بَنِي آدَمَ، قَرْنًا فَقَرْنًا، حَتَّى كُنْتُ مِنَ الْقَرْنِ الَّذِي كُنْتُ فِيهِ

“Aku diutus dari sebaik-baik generasi keturunan Adam, dari satu generasi ke generasi berikutnya, hingga aku berada di generasi di mana aku hidup sekarang.” (HR. Bukhari no. 3557)


6. Bani Hasyim: Keluarga Mulia dalam Quraisy

Bani Hasyim dikenal sebagai keluarga:

    1. Penjaga Ka‘bah
    2. Pelayan jamaah haji
    3. Terkenal dengan kemurahan hati dan amanah

Hal ini menjadi sebab diterimanya Rasulullah ﷺ di tengah masyarakat Makkah sebelum kenabian dengan gelar Al-Amin.


7. Hikmah dan Pelajaran Penting

Nasab Rasulullah ﷺ adalah nasab paling mulia yang pernah ada, dipilih langsung oleh Allah untuk mengemban risalah terbesar. Pembahasan ini sebagaimana dijelaskan dalam As-Siraj Al-Munir menjadi fondasi penting sebelum menelusuri perjalanan dakwah dan perjuangan Nabi ﷺ selanjutnya.

Beberapa pelajaran penting dari pembahasan nasab Nabi ﷺ:

    1. Allah memilih rasul-Nya dengan hikmah sempurna
    2. Kemuliaan nasab mendukung, bukan menggantikan, kemuliaan iman
    3. Islam tidak mengajarkan fanatisme keturunan, tetapi mengakui keutamaan yang Allah tetapkan
    4. Kemuliaan sejati tetap terletak pada takwa

Referensi

  1. Abu Khallad Nashir bin Sa’id bin Saif As-Saif, As-Siraj Al-Munir fi Sirah Al-Bashir An-Nadhir, Dar Ibn Al-Jawzi, Riyadh

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Mohon masukkan nama anda di sini