Sebab-Sebab Meraih Lapangnya Dada (Bagian 7): Ilmu dan Tadabbur Al-Qur’an

0
2

Salah satu sebab terbesar yang membuka dada dan menenangkan jiwa adalah ilmu yang bermanfaat dan tadabbur Al-Qur’an.

Semakin dalam seseorang mengenal Allah melalui ilmu dan firman-Nya, semakin lapang dadanya dan tenang hatinya.

Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr حفظه الله berkata:

العلم النافع يورث لصاحبه انشراحا في الصدر ونورا في القلب وطمأنينة في النفس لأنه يعرف به ربه ودينه ونبيه

“Ilmu yang bermanfaat menumbuhkan kelapangan dada, cahaya di hati, dan ketenangan dalam jiwa; karena dengan ilmu itu seseorang mengenal Rabb-nya, agamanya, dan nabinya.”
(‘Asyaratu Asbāb li Insyirāḥiṣ Ṣadr, hlm. 29)


Ilmu dan Cahaya Hati dalam Al-Qur’an

Allah ﷻ berfirman:

أَفَمَن شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِّن رَّبِّهِ ۚ فَوَيْلٌ لِّلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُم مِّن ذِكْرِ اللَّهِ

“Maka apakah orang yang Allah telah lapangkan dadanya untuk (menerima) Islam, lalu ia berada di atas cahaya dari Rabb-nya (sama dengan orang yang tidak demikian)? Maka celakalah orang-orang yang hatinya keras terhadap peringatan Allah.”
(QS. الزمر [Az-Zumar]: 22)

Tafsir ayat ini menjelaskan bahwa ilmu dan iman yang benar adalah cahaya yang menerangi hati, dan dengannya Allah melapangkan dada seseorang untuk menerima kebenaran.


Allah juga berfirman:

قَدْ جَاءَكُم مِّنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُّبِينٌ يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ وَيُخْرِجُهُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ

“Sungguh, telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan Kitab yang jelas (Al-Qur’an). Dengan kitab itu Allah memberi petunjuk kepada orang-orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan dan mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya dengan izin-Nya.”
(QS. المائدة [Al-Mā’idah]: 15–16)

Ilmu yang bersumber dari wahyu adalah sumber kelapangan dada, karena ia mengeluarkan hati dari kegelapan kebodohan dan keraguan menuju cahaya petunjuk.


Hadits Nabi ﷺ Tentang Ilmu yang Menenangkan

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ

“Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, niscaya Dia akan memahamkannya dalam urusan agama.”
(HR. البخاري [Al-Bukhārī] no. 71, dan مسلم [Muslim] no. 1037)

Hadits ini menunjukkan bahwa pemahaman agama (ilmu syar‘i) adalah tanda seseorang dipilih oleh Allah untuk kebaikan, dan ilmu inilah yang menjadi sebab kelapangan hati dan ketenangan hidup.


Penjelasan Ulama

Imam Asy-Syafi‘i رحمه الله berkata:

من أراد الدنيا فعليه بالعلم ومن أراد الآخرة فعليه بالعلم ومن أرادهما معا فعليه بالعلم

“Barangsiapa menginginkan dunia, hendaklah ia dengan ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat, hendaklah ia dengan ilmu. Dan barangsiapa menginginkan keduanya, hendaklah ia dengan ilmu.”
(Manaqib Asy-Syafi‘i, Al-Baihaqī, 2/148)

Ilmu yang dimaksud bukan sekadar pengetahuan, tetapi ilmu yang mengantarkan kepada pengenalan terhadap Allah dan ketaatan kepada-Nya.


Ibnu Qayyim al-Jauziyyah رحمه الله berkata:

العلم يشرح الصدر ويوسع القلب ويوجب له سرورا ولذة لا تعدلها لذة

“Ilmu melapangkan dada, meluaskan hati, dan menimbulkan kegembiraan serta kenikmatan yang tiada bandingnya.”
(Miftāḥ Dār as-Sa‘ādah, 1/50)

Dan beliau juga berkata:

من فقد العلم فقد فقد الحياة النور والروح فكيف يكون صدره منشرحا وهو في ظلمة الجهل

“Barangsiapa kehilangan ilmu, maka ia kehilangan kehidupan, cahaya, dan ruh. Bagaimana mungkin dadanya lapang sedangkan ia hidup dalam kegelapan kebodohan?”
(Miftāḥ Dār as-Sa‘ādah, 1/58)


Tadabbur Al-Qur’an — Sumber Kelapangan Dada

Allah ﷻ berfirman:

كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا۟ ءَايَاتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُو۟لُوا۟ الْأَلْبَٰبِ

“Kitab (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka mentadabburi ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal mendapat pelajaran.”
(QS. ص [Shād]: 29)

Ayat ini menunjukkan bahwa tadabbur (merenungi makna Al-Qur’an) adalah pintu masuk utama menuju kelapangan dada dan hidupnya hati.

Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr berkata:

تدبر القرآن يورث القلب انشراحا وطمأنينة لا يجدها في شيء آخر لأن القرآن خطاب الله لعباده

“Tadabbur Al-Qur’an menumbuhkan kelapangan dan ketenangan hati yang tidak ditemukan dalam hal lain, karena Al-Qur’an adalah kalam Allah kepada hamba-Nya.”
(‘Asyaratu Asbāb li Insyirāḥiṣ Ṣadr, hlm. 30)


Referensi Lengkap

  1. Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr, ‘Asyaratu Asbāb li Insyirāḥiṣ Ṣadr, Dārul Minhāj.
  2. Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Miftāḥ Dār as-Sa‘ādah, Dārul Ma‘ārif.
  3. Imam Asy-Syafi‘i, Manaqib Asy-Syafi‘i, Al-Baihaqī.
  4. Tafsīr Ibnu Katsīr, Dār Ṭayyibah.
  5. Shahīh Al-Bukhārī, Kitābul ‘Ilm.
  6. Al-Qur’an al-Karīm

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Mohon masukkan nama anda di sini