Sebab-sebab Meraih Lapangnya Dada (Bagian 1) – Tauhid dan Keikhlasan

0
3

Setiap manusia mendambakan kelapangan dada (insyirah as-shadr) — ketenangan jiwa, kelegaan hati, dan ketenteraman hidup.
Islam mengajarkan bahwa kelapangan dada bukan berasal dari harta atau kedudukan, melainkan dari tauhid, keimanan, dan keikhlasan dalam beragama.

Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr hafizhahullah dalam kitabnya عشرة أسباب لانشراح الصدر (Sepuluh Sebab Lapangnya Dada) menjelaskan bahwa sebab pertama dan utama yang menjadikan dada lapang adalah mentauhidkan Allah dan mengikhlaskan agama hanya kepada-Nya.


Penjelasan Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr

Syaikh Abdurrazzaq menyebutkan:

السَّبَبُ الأَوَّلُ تَوْحِيدُ اللَّهِ وَإِخْلَاصُ الدِّينِ لَهُ، فَتَوْحِيدُ اللَّهِ وَإِخْلَاصُ الدِّينِ لَهُ يُعَدُّ أَعْظَمَ سَبَبٍ لانْشِرَاحِ الصَّدْرِ، وَهُوَ الغَايَةُ الَّتِي خَلَقَ اللَّهُ الخَلْقَ لأَجْلِهَا، وَأَوْجَدَهُمْ لِتَحْقِيقِهَا.

“Sebab pertama (lapangnya dada) ialah mentauhidkan Allah dan mengikhlaskan agama kepada-Nya. Maka tauhid dan keikhlasan merupakan sebab terbesar untuk meraih lapangnya dada, dan inilah tujuan utama Allah menciptakan seluruh makhluk.”

(‘Asyaratu Asbāb li-Insyirāḥiṣ Ṣadr, Syaikh Abdurrazzaq, hal. 12)


Tauhid: Kunci Utama Lapangnya Dada

Syaikh Abdurrazzaq menjelaskan bahwa tauhid (mengesakan Allah) adalah pondasi ketenangan jiwa.
Seseorang yang hanya menyembah Allah, tidak berharap kecuali kepada-Nya, dan tidak takut kecuali kepada-Nya — akan memperoleh hati yang lapang, tenang, dan bahagia.

Allah ﷻ berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”
(QS. الذاريات [Adz-Dzāriyāt]: 56)

Makna ayat:
Ibadah di sini mencakup tauhid, penghambaan, dan keikhlasan dalam menjalani kehidupan.
Siapa yang menjalankan ibadah karena Allah semata, maka dadanya akan lapang dan hatinya akan tenang, sebagaimana firman-Nya:

أَفَمَن شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَى نُورٍ مِّن رَّبِّهِ

“Maka apakah orang yang Allah telah melapangkan dadanya untuk Islam lalu ia mendapat cahaya dari Rabb-nya…”
(QS. الزمر [Az-Zumar]: 22)


Penjelasan Ibnul Qayyim rahimahullah

Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya juga menegaskan bahwa tauhid adalah sebab terbesar kelapangan dada.
Beliau berkata:

فَأَعْظَمُ أَسْبَابِ شَرْحِ الصَّدْرِ تَوْحِيدُ اللَّهِ، وَعَلَى حَسَبِ كَمَالِهِ وَقُوَّتِهِ وَزِيَادَتِهِ يَكُونُ انْشِرَاحُ صَدْرِ صَاحِبِهِ.

“Maka di antara sebab terbesar lapangnya dada ialah mentauhidkan Allah. Dan kelapangan dada seseorang bergantung pada kesempurnaan, kekuatan, dan keteguhan tauhidnya.”

(‘Asyaratu Asbāb li-Insyirāḥiṣ Ṣadr, hal. 13)

Keterangan:
Semakin kuat tauhid seseorang, semakin lapang dadanya.
Sebaliknya, semakin lemah tauhidnya dan semakin bercampur dengan kesyirikan atau riya’, maka dadanya akan sempit dan gelisah.


Keikhlasan: Penyempurna Tauhid dan Penenang Hati

Syaikh Abdurrazzaq menegaskan bahwa ikhlas adalah penyempurna tauhid.
Orang yang beramal karena Allah semata akan merasakan ketenangan batin, karena tidak mencari pujian manusia.

Allah ﷻ berfirman:

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ingatlah, dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.”
(QS. الرعد [Ar-Ra‘d]: 28)

Makna:
Hati tidak akan pernah lapang kecuali dengan tauhid, zikir, dan ikhlas dalam ibadah kepada Allah semata.


Kesimpulan Fiqih dan Hikmah

Poin Penting Penjelasan
Sebab terbesar lapangnya dada Tauhid dan keikhlasan kepada Allah
Dalil utama QS. Adz-Dzāriyāt: 56, QS. Az-Zumar: 22
Ulama yang menjelaskan Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr dan Ibnul Qayyim
Makna praktis Menyucikan ibadah dari syirik, riya’, dan berharap hanya kepada Allah
Buah tauhid Ketenangan hati, kekuatan iman, dan kebahagiaan sejati

 


Referensi Lengkap:

  1. عشرة أسباب لانشراح الصدر (‘Asyaratu Asbāb li-Insyirāḥiṣ Ṣadr) — karya Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr, cet. Dārul Kutub Al-‘Ilmiyyah, hal. 12–13.

  2. Madarijus Sālikīn — Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah, bab “Fashl fi asbāb syarḥish shadr”.

  3. Al-Qur’an: QS. Adz-Dzāriyāt: 56, QS. Az-Zumar: 22, QS. Ar-Ra‘d: 28.

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Mohon masukkan nama anda di sini